PENGAJIAN RUWAHAN DUSUN JANGKARAN DESA JANGKARAN KEC TEMON KULON PROGO DIY
Pengajian ruwahan dusun
Jangkaran, Desa Jangkaran, Temon, Kulon Progo
Pengajian berlangsung hari rabu
(9/5-2018)dengan penceramah KH Muhammad Ashari zainal Abidin dari Ponpes
As-Salam Tempel Sleman, D.IY.Masyarakat berduyun-duyun menghadiri pengajian, dari
seluruh penjuru desa Jangkaran dan sekitarnya.Banser NU mengamankan seluruh lokasi dan mengawal jalannya pengajian.Hadir dalam kesempatan tersebut
Kepala Desa Jangkaran, Muspika Kecamatan Temon, Sat Radar Congot, MWCNU
Kecamatan Temon dan tokoh-tokoh agama setempat KH R Mugholib, KH Wawu
Ikhwanudin, KH Muttaqi Mukhit dan lain-lain.
Acara diawali dengan penampilan Hadroh Tibbil Qulub dari Ponpes Sirukem Kecamatan Temon, dan dilanjutkan pembukaan dan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Qori’ Ustadz Nasihin, dan dilanjutkan Prakata Panitia oleh Kadus Jangkaran Muhaimin dan Doa tahlil yang dipimpin oleh KH R Mugholib.Dilanjutkan Istirahat dan Acara Inti Mau’dhotul Hasanah oleh Kyai Haji Ashari Zainal Abidin yang memaparkan tentang pentingnya harmonisasi keluarga.
Acara diawali dengan penampilan Hadroh Tibbil Qulub dari Ponpes Sirukem Kecamatan Temon, dan dilanjutkan pembukaan dan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Qori’ Ustadz Nasihin, dan dilanjutkan Prakata Panitia oleh Kadus Jangkaran Muhaimin dan Doa tahlil yang dipimpin oleh KH R Mugholib.Dilanjutkan Istirahat dan Acara Inti Mau’dhotul Hasanah oleh Kyai Haji Ashari Zainal Abidin yang memaparkan tentang pentingnya harmonisasi keluarga.
Menurut KH Ashari, seorang suami
yang baik akan selalu mengingat kebaikan-kebaikan isterinya dan tidak begitu
saja melupakan ataupun menyepelekan kebaikan isteri, sang isteri telah menyusui
anaknya, mencucikan bajunya, memasak untuknya dan masih banyak lagi.Demikian
pula seorang istri jangan suka melupakan
kebaikan suaminya, ia tidak diperbolehkan meremehkan suaminya apalagi mencela
suaminya kala rezekinya pas-pasan.Beliau berharap setelah pulang dari pengajian
akan membawa perubahan yang positif, suami tidak lagi suka memarahi suaminya
demikian juga isteri.
Keluarga yang baik adalah
keluarga yang bersyukur kepada Alloh SWT, mensyukuri apa yang ada, barang siapa
yang bersyukur atas segala nikmat, maka Alloh akan memberi tambahan kenikmatan
sebaliknya jika mengingkari nikmat maka
azab siksa Alloh sangat pedih.Sebagaimana Firman Alloh SWT dalam surah Ibrahim ayat 8 dan hadist nabi terkait
syukur.
Selanjutnya KH Ashari
mengingatkan mengenai Kewajiban memuliakan anak, anak adalah amanah dari Alloh
swt, maka anak harus dididik diajari ilmu agama, dan dikenalkan dengan akhlak
mulia, sehingga menjadi anak yang sholih dan sholihah, kebahagian terbesar
orang tua jika mempunyai anak-anak yang sholih dan berbakti kepada Alloh dan
orang tua.
Maka jadikanlah bulan sya’ban
sebagai bulan pelebur dosa, dengan cara berbakti kepada orang tua.Seorang anak
jangan lupa mendoakan orang tua, apalagi ia makan harta peninggalan orang tua,
ziarahi kuburnya mintakan ampun kepada Alloh SWT, itulah makna sadran dari kata
Ya darol mukminin, kalimat saat masuk kubur ucapan kepada ahli kubur. Doa anak
sholih akan selalu diijabah oleh Alloh SWT, maka ibu bapak yang dialam kuburpun
akan terangkat dosa-dosanya, dialam barzahpun mereka yang lebur dosanya juga
akan mendoakan anak-anaknya.
Pesan KH Ashari dalam mencari
rezki harus melalui jalan yang halal yang diridhoi Alloh SWT, jangan
sekali-kali menempuh jalan haram, karena harta haram akan membawa sengsara
sebaliknya harta yang halal akan membawa berkah.Apalah artinya jika harta yang
dimiliki merupakan harta haram maka menjadi tidak berkah, sia-sia saja.
Dalam kesempatan tersebut KH
Ashari juga beramah tamah dengan KH R Mugholib, sebab keduanya pernah nyantri
di Ponpes yang sama yaitu Ponpes Tegalrejo, Magelang, KH R Mugholib masuk
ponpes th 1964 sedang KH Ashari masuk ponpes Th 1967.
Komentar
Posting Komentar